AI Buka Wawansan Baru di Jurnalistik expo PNJ 2025

 

AI Jurnalistik
Journalistic Expo PNJ 2025 (fauziyah)

DEPOK – Dunia jurnalistik sekarang sudah berbeda dibandingkan dulu. Kalau dulu berita hanya keluar dari media besar, sekarang siapa aja bisa jadi jurnalis lewat media sosial. Di tengah arus konten yang tidak ada habisnya, muncul satu hal baru yang ikut utama di situ: AI alias kecerdasan buatan.

Topik ini dibahas seru di acara Journalistic Expo Day 2025 Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Dalam sesi talkshow kewirausahaan bertema “Mediapreneur: Showcasing Ideas, Igniting Innovation,” pembicara Mohamad Salman Alfarisi, seorang profesional digital dan pelaku bisnis F&B yang juga bekerja di perusahaan teknologi di Polandia, cerita tentang pentingnya pemahaman AI di dunia digital termasuk untuk jurnalis.

Saat ini hampir semua jurnalis mempunyai akun media sosial yang aktif. Mulai dari mencari ide berita, wawancara, hingga promosi liputan semuanya lewat sana. Media sosial sudah menjadi tempat baru untuk jurnalis berinteraksi langsung dengan pembaca.


Nah, AI sekarang mulai dipakai di sana. Banyak hal yang dulunya memakan waktu lama, sekarang bisa dikerjakan lebih cepat. Dari nyari tren berita, bantu nulis draft, sampe nyusun visual untuk unggahan.

“Zaman udah berubah. Kalau gak ngerti digital dan AI, bisa ketinggalan jauh,” kata Salman waktu sesi talkshow di PNJ, Selasa (30/9). Kalimat itu cukup menggambarkan kondisi dunia kerja saat ini, termasuk di bidang jurnalistik. Siapa yang tidak mau belajar, ya bakal ketinggalan.

Dalam presentasinya yang berjudul “Menjadi Entrepreneur di Era AI,” Salman menjelaskan langkah-langkah sederhana bagaimama AI bisa membantu orang membangun bisnis dan karya digital. Dari riset produk, pembuatan logo, hingga promosi semuanya bisa dilakukan dengan alat-alat AI seperti Google Trends, Canva, Higgsfield.ai, dan lainnya.

Kalau ditarik ke dunia media, semuanya mirip seperti kerja jurnalis. Bedanya hanya di tujuan. “AI itu bukan saingan, tapi alat bantu,” kata Salman. “Yang tidak bisa digantikan dari manusia itu rasa empati, intuisi, dan konteks sosial.” Jadi, bukan berarti AI bakal nyapuin pekerjaan jurnalis. Justru bisa jadi partner kerja yang membantu proses menjadi lebih cepat dan efisien.

Beberapa mahasiswa PNJ yang ikut talkshow juga ngerasa kalau AI udah mulai terasa manfaatnya.“AI bisa bantu banget buat riset atau nentuin angle berita, tapi tetep manusia yang mutusin gimana cara nyampeinnya,” kata metthew mahasiswa Jurnalistik.

Dari materi Salman juga terlihat, AI yang dipakai bisa dari awal sampai akhir proses dari nentuin ide, bikin visual, sampai hasil analisis postingan. Itu sama kayak jurnalis zaman sekarang yang harus bisa mikirin berita dari sisi visual dan engagement juga, bukan hanya isi tulisannya.

Saat ini, jurnalisme di media sosial sudah berubah menjadi lebih interaktif. Bukan cuma soal berita, tapi juga cara menyampaikan pesannya. Jurnalis harus ngerti gaya bahasa netizen, algoritma, dan cara membuat orang tertarik.

Nantinya, AI akan semakin terlibat tapi bukan untuk menggantikan manusia. AI mungkin akan membantu jurnalis meneliti data, ngetik cepat, atau membantu verifikasi fakta. Tapi urusan nentuin nilai berita dan menyampaikan pesan dengan empati tetap berada di tangan manusia.

“Selanjutnya, jurnalis bukan cuma menuntut peka sama isu sosial, tapi juga paham cara kerja teknologi,” tambah Salman waktu sesi tanya jawab.Dari talkshow di Journalistic Expo PNJ itu, satu hal yang paling nyantol: teknologi dan jurnalisme bakal terus jalan bareng. AI bisa membantu membuat kerja lebih ringan, tapi membuat cerita hidup tetap menjadi manusia.

“AI bisa membantu kamu membuat ide, tapi yang membuat ide itu punya nyawa tetap manusia,” tutup Salman sambil tersenyum.Jadi buat jurnalis muda, pesannya jelas jangan takut sama AI. Pelajari, manfaatin, dan tetap jadi manusia yang peka sama kenyataan sosial di balik setiap berita.


Timeline

Halo, Selamat datang di blog saya. perkenalkan saya Siti Fauziyah Handayani, atau biasa dipanggil Ziya. Saat ini saya menempuh studi di bidang Jurnalistik dan punya ketertarikan besar pada dunia tulis-menulis serta media. Blog ini saya hadirkan sebagai ruang untuk berbagi cerita, informasi, dan pemikiran seputar hal-hal yang sedang ramai dibicarakan, terutama dari sudut pandang anak muda masa kini. Tulisan-tulisan di sini akan mengajak pembaca untuk melihat berbagai isu dengan cara yang lebih segar, ringan, namun tetap bermakna. Saya berharap setiap orang yang berkunjung bisa merasa betah, menikmati setiap rangkaian kata, dan menemukan sesuatu yang bermanfaat sekaligus menyenangkan untuk dibaca.

Post a Comment

Previous Post Next Post