Menyapu Jakarta dengan Semangat Kuning

 

 Trash Hero Jakarta, by. Fauziyah

Minggu pagi di Jakarta biasanya identik dengan car free day, olahraga, atau sekadar berburu sarapan. Tapi di salah satu sudut Lapangan Banteng, suasana berbeda terasa. Sejak pukul tujuh lewat sedikit, sekelompok orang dengan kaos kuning cerah mulai berkumpul. Mereka bukan sedang mengadakan acara olahraga, apalagi kampanye politik. Mereka datang dengan satu tujuan sederhana tapi berarti: membersihkan kota.

Komunitas itu bernama Trash Hero Jakarta. Setiap Minggu pagi, tanpa perlu pendaftaran, siapa pun bisa ikut serta dalam kegiatan “Clean Up”. Jadwalnya rutin: pukul 07.30 hingga 09.00 WIB, lokasi berpindah-pindah di ruang publik Jakarta. Tak ada biaya, tak ada syarat. Yang dibutuhkan hanya kemauan untuk bergerak dan cinta pada kebersihan lingkungan.

Begitu acara dimulai, para relawan dibekali sarung tangan, kantong besar, dan senyum ramah dari sesama peserta. Tidak ada yang merasa asing. “Di sini enaknya semua setara. Kita nggak peduli kamu pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, atau orang asing yang lagi jalan-jalan di Jakarta. Begitu pakai kaos kuning, kita semua Trash Hero,” ujar Nabila, seorang relawan yang sudah ikut sejak 2022.

Di tengah teriknya matahari pagi, para peserta menyusuri setiap sudut Lapangan Banteng. Ada yang jongkok memunguti puntung rokok di sela paving, ada yang mengangkat kantong plastik besar berisi botol plastik dan kaleng, ada pula anak kecil yang semangat menyerahkan sampah yang ditemukannya pada ayahnya. Tawa kecil, obrolan ringan, dan semangat kebersamaan membuat suasana jadi lebih hangat.

Tak jarang, orang-orang yang lewat berhenti sejenak memperhatikan. Beberapa bahkan tertarik bergabung spontan. “Awalnya cuma mau jogging, eh lihat mereka rame-rame bersihin sampah. Jadi kepikiran, kenapa nggak sekalian ikut?” kata Rian, seorang peserta baru yang mengaku terinspirasi untuk rutin datang.

Kegiatan ini mungkin terlihat sederhana—hanya memungut sampah yang berserakan. Tapi maknanya jauh lebih dalam. Dengan konsistensi setiap minggu, Trash Hero Jakarta mengirim pesan bahwa merawat kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga warganya. Aksi kecil ini adalah bentuk nyata dari kepedulian yang sering hanya berhenti di media sosial.

Setiap akhir acara, sampah yang terkumpul ditimbang. Angka itu kemudian diumumkan kepada seluruh peserta sebagai pengingat betapa banyak sampah yang sebenarnya tercecer di ruang publik. Ada rasa puas sekaligus miris: puas karena berhasil membersihkan, tapi miris melihat volume sampah yang terkumpul hanya dalam waktu singkat.

Meski begitu, semangat tetap terjaga. “Kalau tiap minggu kita bisa ngurangin sampah di satu titik, lama-lama Jakarta jadi lebih bersih. Yang penting konsisten,” ujar salah satu koordinator sambil mengemas kantong sampah untuk dikirim ke pengelola.

Bagi sebagian orang, Minggu pagi adalah waktu bersantai. Bagi Trash Hero Jakarta, Minggu pagi adalah momen untuk memberi arti lebih pada kota tempat mereka tinggal. Dengan sarung tangan, kantong plastik, dan semangat kuning, mereka bukan hanya membersihkan taman—mereka sedang membersihkan cara pandang kita tentang peduli lingkungan.

Timeline

Halo, Selamat datang di blog saya. perkenalkan saya Siti Fauziyah Handayani, atau biasa dipanggil Ziya. Saat ini saya menempuh studi di bidang Jurnalistik dan punya ketertarikan besar pada dunia tulis-menulis serta media. Blog ini saya hadirkan sebagai ruang untuk berbagi cerita, informasi, dan pemikiran seputar hal-hal yang sedang ramai dibicarakan, terutama dari sudut pandang anak muda masa kini. Tulisan-tulisan di sini akan mengajak pembaca untuk melihat berbagai isu dengan cara yang lebih segar, ringan, namun tetap bermakna. Saya berharap setiap orang yang berkunjung bisa merasa betah, menikmati setiap rangkaian kata, dan menemukan sesuatu yang bermanfaat sekaligus menyenangkan untuk dibaca.

Post a Comment

Previous Post Next Post